Puisi

Tuhanku, Aku ingin bertanya pada-Mu...

Wahai Tuhanku...
Sudah habiskah Rahmat-Mu?
Atau ”kejahatanku” telah membahayakan Diri-Mu?
Sudah habiskah Ampunan-Mu?
Dan apakah Engaku kikir terhadap hamba-Mu?
Lalu dosa apakah yang lebih besar dari Ampunan-Mu?

Wahai Tuhanku...
Kemulyaan pasti Ada diantara Sifat2-Mu yang Qodim,
dan kehinaan pasti ada pada sifat2ku yang hadist (Hal yang baru)
Lalu apakah sifat2ku ini mengalahkan Sifat2-Mu?
Bila mana ”Jabatan dan Kemulyaanku”  menghalangi Rahmat-Mu untuk hamba-Mu...
Maka cukup... Dengan Engkau mengutukku, karena karena aku ada di dalamnya dan aku tak butuh lagi pada Surga-Mu...

Wahai Tuhanku....
Bukankan Engkau adalah Nama dari Dzat yang wajib Ada-Nya?
Yang memiliki Maha Kemuliaan dan Maha Kesombongan itu...
Lalu kenapa Selendang Kesombongan itu Engkau bagi-bagi denganku?
Kemudian Baju Kemulyaan meluap Pujian itu kau lemparkan padaku?
Atau karena aku mulai bisamerebutnya dari-Mu?

Wahai Tuhanku...
Andai Rahmat-Mu memang sudah habis dan tak ada jalan lain untuk menghilakan murka-Mu... Maka kepada siapa lagi mereka memohon pertolangan dan perlindungan, jika bukan pada-Mu?
Jika dosa2 itu terlalu besar untuk mereka tanggung hingga tak bisa mereka topang, maka cukuplah aku yang menanggung dosa2 itu, karena aku mulai muak dengan kelakuanku...
Jika kesesatanku teralalu jauh dari Kursi dan Arasy-Mu, maka adakah "Tangan" yang lebih besar dari Tangan-Mu, Tuhanku?





Podium Negeriku


Di sepertiga malam di ujung jalan
Bagai pemulung rongsokan berjalan membawa karung jerami berputar mencari terang
Inilah damai indah Indonesiaku tercinta
Hai anak bangsa…
Inikah  jalan yang terang Negeri tercintamu, tak pernah terlintas namun sering kita rasakan sesak
Bahkan oleh seorang pengemispun tidak juga
Inilah kejaan Syurga yang ada dalam Neraka Jahannam
Saksikanlah saudaraku…
Inilah hasil perkawinan silang domba hitam dengan serigala hijau
Melahirkan putra-putra mahkota yang tampan di atas singgasana surganya
Patihnya saling membuat kursi-kursi di setiap sudut ruangan, bergerombol seperti tarian Kecak mendewakan
Jeritan kelaparan dan kesakitan anak-anak jalanan, orang tua jompo dan janda tua seolah menjadi kidung yang tak berdawai dalam prahara tawa-tawa para Raja-raja setengah Dewa
Inikah cita-cita luhur Ibu Pertiwi yang baru kemarin diceritakan oleh Ibu kita Kartini, namun sebelum cerita itu usai kita sudah tertidur pulas dalam buaiyan bermimpi
Katanya kita Bangsa merdeka tapi kerap kali kita tidak bisa bersuara apa lagi makan dan minum
Inilah keadilan Tuhan yang diselimuti baju kebesaran Raja, Putra Mahkota serta para Patihnya
Keadilan yang hitam pekat gelap mencekik leher hingga tak mampu bernafas, apa lagi merasakan baik buruk makanan
Aku berteriak untuk memanggil saudara-saudaraku yang masih mempunyai hati nurani untuk merasakan, telinga untuk mendengar walau kadang mulut ini tak mampu berbisik… Namun aku masih menulis coretan hari ini untuk negeriku, yang akan aku kirimkan pada angin sejuk yang bertiup pagi ini…

Malang, 07 Mei 2010





LOGAM SEJATI

Sejuk udara pagi ini menyapaku...
Saat aku terlena dalam buwai mimpi indahku bersamamu...
Aku ingin menggapai asa cita dan cintaku...
Membangun istana yang terbuat dari pilar kasih sayang itu...


Embun pagi ini berbisik lirih padaku "Dia telah menunggumu di ujung bianglala itu"... Ah...benar? Tanyaku...!!!
Ku mulai berteriak memanggil namamu, namun engkau tak bisa ku temuka... Nyata ini hanya mimpi, saat aku terbangun semuanya pergi...

Kemudian...
Aku alunkan kidung cinta untukmu, dengan harap semoga itu samapai di peraduan singgahmu dan bisa menghibur hatimu...
Agar terwakili kealpaanku di sisimu... Wahai angin sampaikan salamku... "Aku masih berdiri disini setia menantinya kembali... Kasih... Aku cinta kamu..."


Malang, 13 Desember 2010

Aku ingin Merayumu

Jika ada bias mentari menyapa tubuhmu, itulah doaku yg selalu mengiringi langkahmu...
Jika ada angin sepoi2 menerpa rambut indahmu, itulah cinta dan kasih sayangku yang tulus untukmu...
Jika ada tetes embun menyentuh jemari kakimu, itulah sejuk harapku akan mu...


Kau adalah keindahan yang menghiasi duniaku...
Kau adalah jejak yang iringi langkaku...
Kau adalah detak yang iringi jantungku...
Kau adalah air mata yang iringi tangisku...
Kau adalah tawa yang menghiasi bahagiaku...
Kau selalu ada di hatiku, karena engkau adalah anugrah terindah dalam hiduku...


Malang, 14 Desember 2010





DOA-Q

Sprti Ombak yg tak beriak...

Sprti Angin yg tak brujung...

Sprti Lagu yg tak berdawai...

Sprti Bunga Edelwasy yg tak butuh Air u/ Hidup, bunga abadi...

Sprti DOA-Q pd-Mu Ya Allah yg tak butuh jawaban u/ Engkau Kabulkan...


Doa-Q seperti Air yg mengalir mngikuti tempat singgahnya...

Kemudian... Bermuara pada Keyakinan Hati akan Rahmat-Mu, dan berahir pada kedamaayan Jiwa akan Ridho-Mu...

"Panggil" Aq jika telah tiba waktuQ menghadap-Mu dngn sjuta harap akan-Mu...
Ya Muhauwilal Hal hauwil haalanaa ila ahsanil hal, wa Ya mu qollibal Quluub sabbit qolbii 'ala dinik wa rohmatik...

Malang, 22-Desember-2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar