Selasa, 03 Mei 2011

SEPULUH NASEHAT RASULULLAH KEPADA PUTRINYA (Fatimah Az-Zahra. R. A.)

"Sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah. Dan perkara yang pertama kali di tanyakan kepada seorang wanita pada hari kiamat nanti, adalah mengenai sholat 5 waktu dan ketaatanya terhadap suami" (HR.Ibnu Hibban dari Abu Hurairah)

Ada 10 wasiat Rasulullah SAW kepada putrinya Fatimah binti Rasulullah. 10 wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah...


Wasiat tersebut adalah:

1).Ya, Fatimah kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum melebur kejelekan dan meningkatkan derajat wanita itu.

2). Ya, Fatimah kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya,niscaya Allah menjadikan dirinya dengan neraka 7 tabir pemisah.

3).Ya, Fatimah. Tiadalah seorang wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaianya, melainkan Allah menetapkan pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahanya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5). Ya, Fatimah, yang lebih utama dari keutamaan diatas adalah keridhoan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu,maka akt tidak akan mendo'akanmu. Ketahuilah, Wahai Fatimah. Kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6). Ya, Fatimah. Apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya,

dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan.

Ketika wanita merasakan sakit akan melahirkan,

Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah.

Setelah seorang wanita melahirkan kandunganya,

maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia di lahirkan dari kandungan ibunya.

Apabila seorang wanita meninggal dunia ketika melahirkan,

maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun dan akan di anggap sebagai mati syahid.

Di dalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman syurga.

Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala 1000 orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu Malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang dan ikhlas,melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala 100 kali beribadah haji dan umrah.

8). Ya Fatimah, Tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami,

melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih sayang(rahmat).

9). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati,

melainkan para Malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya,

dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10). Ya, Fatimah. Tiadalah seorang wanita yang membantu meminyaki kepala suaminya dan menyisir rambutnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman dari air syurga yang di kemas indah yang di datangkan dari sungai-sungai Syurga.


Semoga Allah menjadikan kita wanita Muslimah yang bisa menjejaki sifat-sifat dan budipekerti sayyidatuna Fathimah Az-Zara R. A. sehingga kita bisa selamat dunia dan ahirat... Amin... Amin...

Kamis, 14 April 2011

AKU TAK MEMPUNYAI CINTA SEBESAR ITU

Cinta...

Terimakasih dan maafkan Aku...
Maafkan aku, jika aku tak bisa mencintaimu lebih dari Dia mencintaimu...


Aku ingin mencintaimu dengan biasa-biasa saja, seperti irama yang tak sempat dinyanyikan siang pada malam yang menjadikannya gelap... Aku ingin mencintaimu dengan biasa-biasa saja, seperti Bianglala pada Mentari yang membuatnya binasa...


Aku ingin mencintaimu seperti Mentari pada Bumi, yang datang dan pergi namun tetap di hati... Saat berganti Sore dia meinggalkan Senja, berganti Malam dia meninggalkan Bulan dan Bintang, berganti Pagi dia meninggalkan Kesejukan Embun, dan saat berganti Siang dia meninggalkan Cahaya...



Maafkan aku, jika aku tak bisa mencintaimu melebihi Cinta-Nya...

Maafkan aku, jika aku tak bisa mencintaimu lebih dari itu...

Aku tak mempunyai Cinta yang sebesar itu, karena aku bukan Romeo dan Juliet...

Aku tak mempunyai Kasih Sayang sedalam itu, karena aku bukan Quest dan Laila Majnuun...

Aku juga tak mempunyai Rindu yang seindah itu, karena aku bukan Hayati dan Zainuddin...




Aku ingin mencintaimu karena Cinta-Nya... Aku ingin mengasihi dan menyayangimu karena Kasih Sayang-Nya...
Aku ingin merindu padamu karena kau adalah titipan-Nya... Itu saja sudah cukup, Aku tak ingin lebih dari itu...

Aku malu pada-Nya karena Dia yang Maha dari segalanya... Maha Cinta... Maha Kasih... Maha Sayang... Maha Rindu... Maha Melihat... Lagi Maha Mendengar...



Jika ada Cinta yang besar, maka Cinta itu yang pantas untuk-Nya...

Jika ada Rindu yang Indah, maka Rindu itu yang pantas untuk-Nya...

Jadikan Cinta, Rindu dan Benci karena-Nya, karena semuanya adalah milik-Nya...




"Cintailah orang yang kau cintai biasa-biasa saja, siapa tau orang yang kau cintai menjadi orang yang kamu benci. Dan bencilah orang yang engkau benci biasa-biasa saja, siapa tau orang yang kau benci menjadi orang yang kau cintai" (Sayyidina Ali bin Abi Thalib, RA)

oleh: Syarif Ahmad Sholehuddin pada 12 April 2011 jam 23:54

Senin, 11 April 2011

Doa yang tidak terkabul



………………………………………………………………………………………………………………………………

“Aku terdiam dalam qu’ud, tertunduk malu pada-Mu

Di ujung mihrob, menghadap-Mu mengharap2 cemas asaku

Tak ada sepatah kata pun terpintal dari mulutku, karena aku malu pada-Mu

Duh… Gusti, bagaiman cara hamba menyuru-Mu

Jika Engkau Maha Tau apa yg aku butuh , bahkan ssuatu yg belum terlintas dihatiku

Duh Gusti…, hanya Engkau tujuanku dan hanyan Ridlo-Mu yg kucari

Berilah hamba ini Cinta-Mu dan pemahaman akan-Mu”

………………………………………………………………………………………………………………………………………


Allah berfirman kepada Nabi Muhammad SAW dalam surat Al-Mu'min : 60, yang artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” ( [1] Yang dimaksud dengan “menyembah-Ku” di sini ialah berdoa kepada-Ku.)



Sudah jelas firman Allah di atas menganjurkan kita untuk selalu berdoa bahkan ketika berdiri, duduk dan ketika kita berbaring dan Allah berjanji akan mengabulkannya. Tetapi, kenyataannya tidak semua yang kita minta di dunia ini dikabulkan Allah SWT. Ada permohonan yang telah bertahun tahun kita panjatkan, baru dikabulkan, dan ada pula doa yang tidak pernah dikabulkan sampai orang itu meninggal dunia. Sebaliknya, ada doa yang hanya sebentar kita mohonkan, lalu dikabulkan.


Sebelum kita mempelajari cara bagaimana agar doa kita dikabulkan oleh Allah SWT, dan apa saja yang menyebabkan doa kita ditolaknya doa. Terlebih dahulu kita harus mengetahui apa arti doa itu sendiri. Doa berasal dari bahasa Arab, dari asal kata “da’aa-yad’uu-du’a an” yang menurut bahasa artinya berdoa, Sedangkan menurut istilah syara' do'a artinya: Memohon atau meminta sesuatu yang bersifat baik dan bermanfaat kepada Allah SWT untuk keselamatan hidup di dunia dan ahirat, rizki yang halal dan keteguhan iman.


Banyak diantara kita yang sering berdoa siang dan malam, namun kita tidak tau apa tujuan dan maksud doa kita, karena kita tidak mengerti apa yang kita mohon kepada Allah SWT. Lalu buat apa kita berdoa memakai bahasa Arab kalau kita tidak mengerti arti dan maksudnya, maka lebih baik berdoa memakai bahasa Indonesia/Jawa saja. Walau pun lebih utama kalau kita bias mengerti bahasa Arab yaitu doa dalam Al Qur’an, maka paling tidak kita harus mengerti maksud dari doa kita. Ada pun tujuan utama kita berdoa kepada Allah SWT adalah: Memohon agar ditetapkan iman dan taqwa, mendapat bimbingan dan petunjuk Allah SWT, selamat dunia dan akhirat, untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT dan meminta perlindungan Allah SWT dari godaan Setan yang terkutuk.

Allah tidak melarang kita berdoa dalam keadaan apapun, namun ada beberapa adab atau tata cara berdoa yang baik. Para alim ulama’ mengajarkan bagaiman cara berdoa yang baik menurut para Nabi dan Rosul serta para ulama’ terdahulu. Mengambil air wudu’, menghadap ke Kiblat / Ka'bah, sebelum berdoa membaca Basmalah, istighfar, hamdalah, kemudian diikuti shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Mengangkat kedua telapak tangan sebelum berdoa dan mengusap muka dengan telapak tangan setelah doa. Melembutkan suara dan tenang saat berdoa, berusaha untuk khusyuk, ikhlas dan serius. Berharap agar doanya diterima Allah SWT, berdoa berulang-ulang di lain waktu untuk menunjukkan keseriusan kita dalam meminta, agar dikabulkan oleh Allah SWT. Setelah berdoa ditutup dengan pujian pada Allah SWT dan shlawat kepada Nabi Muhammad SA, dan di ahiri dengam membaca surat Al Fatiha.




Selain itu ada beberapa hal yang harus kita tinggalkan agar doa kita dikabulkan oleh Allah SWT, karena ini merupakan tolak ukur dikabulkannya doa kita. Sebagai umat Islam yang beriman dan bertakwa kepada Allah maka kita harus melaksanakan perintahnya dan menjahui segala larangannya, karena hal ini juga yang menyebabkan matinya hati dan ditolaknya doa kita oleh Allah SWT. Diantara hal yang harus kita tinggalkan ialah:

1. Kalian mengenal ALLAH SWT. tetapi kalian tidak menunaikan kewajiban-kewajibanya.

2. Kalian membaca Al-Qur’an namun kalian tidak mengamalkannya.

3. Kalian mengaku sebagai musuh syaithon tetapi kalian mengikutinya.

4. Kalian mengaku cinta kepada Rasulullah SAW namun kalian meninggalkan sunnahnya.

5. Kalian mengakui takut neraka namun kalian tidak berhenti di berbuat dosa.

6. Kalianmengakui bahwa kematian itu benar adanya namun kalian tidak bersiap-siap menghadapinya.

7. Kalian mengaku cinta syurga tetapi kalian tidak beramal untuk mendapatkannya.

8. Kalian sibuk melihat keburukan orang lain, dan lupa melihat keburukan diri kalian sendiri.

9. Kalian memakan rezeki dari ALLAH SWT tetapi kalian tidak mensyukurinya.

10. Kalian mengubur mayat-mayat , namun kalian tidak mengambil pelajaran

darinya. (Diambil dari Kitab Tanhibul muslimin)



Kita sering su’udhon (berprasangka buruk) kepada Allah, mengeluh karena merasa doa kita tidak dikabulkan, pada hal kita merasa sering berdoa untuk meminta sesuatu yang kita inginkan. Meminta harta yang banyak seperti rumah, mubil, istri yang cantik dll, tapi kita lupa meminta kepada Allah seseuatu yang bermanfaat untuk kita. Dalam benak kita hanya lintas dunia saja bukan sesuatu yang bias menyelamatkan kita didunia dan ahirat yang menambah kecintaan kita kepada Allah, kita beranggapan kalau nikmat itu hanya berupa harta yang melimpah saja.



Seharusnya kita bertanya kepada diri sendiri kenapa doa kita tidak dikabulkan, munkin karena kita tidak bersyukur pada Allah atau itu tidak baik untuk kita, contah kalau anak kita meminta dibelikan mainan mungkin kita akan langsung membelikanya tapi mainan itu dihilangkannya saat dia bermain dengan teman-temannya dan anak kita meminta untuk dibelikan lagi, dan ke esokan harinya hilang lagi. Apakah kita akan membelikannya kembali…? Memang Allah bukan kita… Allah Maha pemurah lagi Maha penyayang, tapi coba kita renungkan apakah kita sudah bersyukur atas nikmat yang telah Allah diberikan kepada kita, digunakan untuk apa nikmat itu? Nikmat yang telah Allah berikan tidak disyukuri, mata, telinga, mulut, tangan, kaki dan lain –lain. Padahal itu lebih berharga dari harta yang kita pinta.


Dalam sebuah kisah diceritakan, ada seseorang mukmin yang hidup dalam kemiskinan namun orang itu rajin beribadah wajib serta sering berdoa kepada Allah siang-malam untuk

dijadikan orang kaya, karena keluaganya hidup dalam kemiskinan. Namun Allah tidak pernah mengabulkan doanya hingga orang tersebut meninggal duani.

Ketika sampai di padang Mahsyar , tempat berkumpulnya manusia setelah hari kebangkitan yang juga disebut yaumul fazak (hari ketakutan). Maka ditimbanglah amal baik dan buruk orang itu, alakah heran-herannya dia ketika melihat amalnya yang begitu besar setinggi gunung. Lalu orang itu bertanya kepada malaikat “Amal baik siapa ini…?” Malikat menjawab “ini amal baikmu” “Tidak aku tidak empunyai amal sebesar itu” tambahnya, Malaikat menegaskan “itu amal baikmu, Allah telah menjadikan doa-doamu yang tidak dikabulkan di dunia menjadi pahala yang sangat besar di ahirat ini” Lalu dia bersujud kepada Allah mengucapkan sykur, dan orang tersebut masuk surga dengan Rahmat Allah SWT.




Dengan kisah di atas kita tidak perlu takut doa kita tidak dikabulkan oleh Allah, karena semua doa pasti dikabulkan. Mamun ada doa yang dikabulkan seketika itu disaat ia berdoa, ada doa yang dikabulkan beberapa waktu setelah ia berdoa (Sehari, semigu, sebulan dan setahun kemudian) dan ada doa yang tidak dikabulkan di dunia, melainkan dikabulakan kelak di ahirat sebagai pahala yang sangat besar.

Dan kita berharap kepada Allah agar kita dijadikan orang yang selalu bersyukur, dan sentiasa berdoa kepada Allah dalam keadaan apapun… Amin… Amin… Ya Robaala Alamin…

Sabtu, 09 April 2011

Suara adzan mulai terdengar di telingaku… Sementara aku masih sibuk mendengarkan pemateri itu, padahal ruangan yang aku tempati itu tepat di sebelah Masjid… Semua mata tak bergeming, juga tak tersadarkan oleh panggilan ad

zan itu…

Mata dan telinga ini telah terbius oleh kata-kata yang kami dengar dalam seminar itu…

Inilah kehebatan bius indahnya dunia yang bias membuat manusia hilang ingatan dan lupa akan tujuan mereka diciptakan… Apa mungkin ini wajar-wajar saja…??? Kerena seminar yang kami hadiri tentang peluang bisnis dan lowongan kerja yang bagus… Ah… Mungkin ini hanya perasaanku saja, gumamku dalam hati…



Namun hampir menjelang asar tiba semua orang diruangan ini tidak ada yang beranjak dari tempat duduknya, semua masih khusuk mendengar pemateri menerangkan cara kerja di bisnis itu, sesekali mereka tepuk tangan, tertawa, berteriak histeris dan berjingkrak-jingkrak… Aku mulai gelisah karena suara tarhim (pujian-pujian sebum masuk waktu sholat) aku dengar jelas di telingaku, dengan langkah teratur tapi berjalan mundur aku meninggalkan tempat itu namun aku ter kejut saat ada seseorang memanggilku “Mau keman Udin...?” teman yang mengajak aku datang ke seminar ini bertanya “aku mau sholat dulu nich…” jawabku, sambil berlalu meninggalkannya…

Sesampainya di Masjid aku ambil air wudu dulu, kusucikan muka, tangan, kepala dan kakiku karena aku ingin suci tubuhku saat aku menghadapNya…



“Allohu Akbar” aku memulai sholah dan mengahirinya dengan salam… Astagfirullah, selang beberapa menit aku membaca doa adzan Asar sudah dikumandangkan… Dan sholat Asar pun dimulai, selesai sholat aku duduk berdzikir sejenak… Tak lama kemudian aku mendengar seseorang penceramah mengucap salam dari atas mimbar itu, mungkin untuk mengisi kultum…



Subhanallah, aku terkejud tatkala penceramah tersebut mengucapkan “Kultum yang akan saya sampaikan pada kesempatan sore ini, tentang “Hubbud dunya”…” tegasnya lantang…

Besabda Rosululloh SAW: “Hubbud dunya ro’su kulli khoti’ah…” yang artinya, mencinta dunia adalah pangkal dari segala kesalahan… ujarnya dalam kultum itu… Aku dengarkan ceramah itu sampai selesai, namun tak semua bias aku rekam dalam benakku…

Seperti ini yang bias aku ingat: Cinta dunia adalah ujung dari segala bentuk perilaku menyimpang. Allah SWT berfirman, " ketahuilah, bahwa sesugguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-bangga dengan banyaknya harta dan ank, seperti hujan yang membuat para petani terkagum-kagum dengan tanaman-tanamannya,kemudai tanaman itu menjadai kering dan kamu lihat warnanya menguning lalu hancur. dan diakhirat kelak ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhoanNya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (Al-Hadid[57];20)



Hal ini membuat beberapa orang shaleh dan bijak mendefinisikan kehidupan dalam beberapa gambaran :



a. Hidup adalah mimpi, layaknya bunga tidur

b. Nabi Nuh as. ketika mengecap hidup selama seribu tahun, orang - prang bertanya kepadanya , bagaimana Anda melihat hidup? Ia menjawab, " Hidup bagaikan rumah yang memiliki dua pintu, dimana aku masuk di satu pintu dan keluar lewat pintu yang lain.

c. Ketika orang sholeh dan bijak ditanya " Jelaskan kepada kami dunia itu!" Ia menjawab, "Dunia ibarat orang tua yang telah beruban dimana indera penerimanya dan penciumannya sudah tidak berfungsi dengan baik."

d. Dunia laksana pencuri bulukan dan ular berbintik-bintik.





Imam Ahmad berkata," Dunia ini memang ajaib. Ketika kita berada bersama anak-anak, tiba-tiba ia mampu memisahkan kita." Oleh karena itu, Al- Muntanabbi dalam syairnya menggungkapkan ,,,,



Dimanakah para penguasa yang berpengalaman

menimbun kekayaan, tapi tak ada yang abadi, kami maupun mereka

Dari semua menyesaki cakrawala dengan bala tentaranya

Hingga akhirnya ia dimakamkan dan diselubungi dengan dinding yang sempit



Konon katanya, sebelum khalifah Harun Ar-Rashid ajal datang menjemput,ia sempat mengatakan, " Siapkanlah satu pasukan untukku!" Tak lama kemudian, bawahannya menyiapkan pasukan dan para komandan. Kemudian ia keluar menemui pasukannya dan berujar, " Duhai Tuhan yang kerajaannya tak pernah hancur, rahmatilah orang-orang yang kerajaannya telah hancur." Dan selanjutnya, beliau meneruskan dengan memanjatkan doa,



" Ya ALLAH, sesungguhnya aku ini bukanlah orang yang baik, maka ampunilah diriku dan aku ini bukanlah orang yang kuat, maka berilah kemenangan. Ya Allah, terimalah diriku bersama hamba2 yang Engkau terima amal kebaikannya."



Lain halnya dengan khalifah Al-Wadid bin Abdul Malik,meronta -ronta diatas tanah sembari menangis pada saat sakaratul maut dan berkata " Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku dariku" ( Al- Haqqah[69]: 28-29)



Cinta dunia adalah sikap hidup yang mampu memutuskan hubungan silahturahmi , orang-orang yang dicintai dan karib kerabat.

Cinta dunia adalah sikap yang menyebabkan manusia meninggalkan sholat jamaah, kajian ilmu dan mengingat ALLAH swt.

Cinta dunia adalah sikap yang mampu membuat hati menjadi keras dan menyia-yiakan waktu untuk maksiat. Dan jika tidak, maka dunia bagi anda hanya sebatas apa yang dimakan , lalu membusuk, apa yang anda sedekahkan, kemudian dibagikepada orang lain atau apa yang anda kenakan, lalu lenyap. Perlu diketahui seyakin-yakinnya, bahwa perkara terbaik yang anda persiapkan adalah amal sholeh. Kerna semua yang ada pasti akan musnah (mati), keculai bekal yang dipersiapkan oleh hamba untuk kehidupan akheratnya.



Begitulah ceramah kultum itu ku dengar, bergegas aku berdiri meninggalkan masjid itu… Ku lihat matahari mulai tergelincin ingin meninggalkan sore ini, senja indah sore ini melukiskan sejuta rasa dalam hati dan perasaanku… Burung berterbangan kesana kemari mencari jalan untuk pulang, mungkin sudah cukup baginya apa yang ia makan hari ini dan tak sedikitpun ia membawa makanan kesarangnya untuk hari esok…



Aku terdiam berfikir di ujung jalan itu, hatiku berbisik saat melihat burung-burung kecil itu “Begitu tawakal engkau pada Allah wahai burung kecil, aku tak bias seperti mu… Karena tak cukup bagiku beras berkarung-karung tumpuk digudang, padahal banyak orang yang kelaparan… Tak cukup bagiku uang jutaan kusimpan di bank, padahal banyak fakir miskin dan anak-anak yatim berjuang untuk hidup terlantar di jalanan… Tak cukup bagiku rumah yang megah bak istana ku bangun, namun berjuta orang-orang jompo dan janda-janda tua hidup di bawah kolong jembatan dan persimpangan jalan…” Air mata ini menetes tanpa kurasa…



Kulihat realita hidup yang sangat canggung kurasakan, berjuta anak-anak di Negri yang kaya-raya ini terlantar, tidak bias sekolah karena haknya dirampas oleh pejabad-pejabat pemerintah yang mementingkan perutnya sendiri… Langkahku gontai menelusuri trotoan itu, tak terasa aku sudah sampai disebuah gedung serbaguna itu… Dan aku mulai memasukinya, aku terkejud saat melihat semua orang di dalam gedung itu masih duduk asik melihat film-film orang sukses yang sedang di putar, namun hatiku berbalik dengan semua yang aku lihat dalam ruangan ini…



Aku teringat sebuah ucapan yang pernah disampaikan ayahku sewaktu beliau masih hidup (Allohumma firlahu) “Nak… Nak ketahuilah, sesungguhnya segala sesuatu yang baik itu harus dimulai dengan niat yang baik, cara yang baik dan proses yang benar, karena kamu tidak bias mencampur air susu dengan air selokan” Kata-kata itu sering aku ingat, walau begitu dari dulu aku tidak pernah mengerti maksud kata-kata itu, tapi mungkin hari ini aku telah menemukan jawabannya dan mulai mengerti… Serentak aku berdiri dan mengambil tasku kemudian aku pergi meninggalkan tempat itu... Dalam hitungan lankahku, aku berdoa “Ya Allah… Jadikan jalan yang aku pilih ini jalan yang terbaik untukku dan Engkau meridloinya… Berikanlah aku harta yang bias menambah keimanan dan ketaqwaanku pada-Mu dan menambah kecintaanku pada Rosul-Mu… Amin…”



Hari mulai gelap, mendung berarak menyelimuti sore ini pandanganku pun mulai gelap bertanda malam akan datang… Aku melangkah mengikuti arah pulang berharap hari ini lebih baik dari hari kemaren dengan beberapa ilmu dan pelajaran berharga yang ku peroleh hari ini… Wallohu ‘muwaffiq ila aqwamit thoriq… Amin…

Jumat, 08 April 2011

AKU HARUS MENINGGALKANNYA DI SINI

Pagi ceria, burung berterbangan mnyambut datangnya mentari...

Sungguh pagi ini begitu indah, seperti senyum pulasnya yang menghias kepolosannya...

Sejuk kurasakan nafas pagi ini sesejuk embun yg melekat di permukaan dedaunan, namun perlahan kesejukan mulai beranjak pergi meninggalkan pagi... Berganti pancaran cahaya sinar mentari waktu dzuha ini...


Tak ku sangka ahirnya perpisahan ini trerjadi... Begitu berat aku melepasnya, hingga sangat sulit bagiku mengungkapkan perasaan ini dengan kata-kata, hanya air mata ini yang bisa menguraikannya tanpa ku terasa... Aku harus bisa...!!! Walau bagaimanapun aku harus tetap meninggalkannya disini... Maafkan Aq cintaku, aku kan pergi sejenak untuk kebaikanmu...

Semoga kau bisa bahagia disini dan jangan kau hapus keceriaan serta canda tawamu...


Assalamu'alaikum... Ujarku, ku dengar lirih semua orang-orang disitu menjawab salamku, aku mulai berlalu meninggalkan tempat itu... Terasa berat sepeda motor ini melaju, mungkin karena perasaanku yang sulit untuk meninggalkannya... tak ingin aku menoleh kebelakan, karena hanya akan membuat hatiku semakain sedih.... Saat aku pergi tak sempat aku melihat wajahnya, namaun bayangannya menghantui penglihatanku...


Dalam perjalanan pulang suasana hatiku begitu kacau, serasa hati ini tercabik-cabik oleh silet air mata ini terus berlinang tak henti... Dalam hati aku berdoa "Ya Allah... Jagalah dia karena aku tak bisa menjaganya seperti Engkau menjaganya... Ya Allah... Aku tak ingin mengembalikan titipan-Mu tapi, aku pasrahkan dia pada-Mu karena hanya engkau tempat berpasrah diri... Ya Allah... Ampunilah aku, jika aku tak bisa menjadi seseorang yang baik untuknya... Ya Allah... Kabulkanlah doaku... Amin... Amin..."


Cintaku suatu saat aku akan kembali menjemputmu, saat semua asa mulai ku gapai... Saat semua orang-orang tak lagi meremehkanku... Saat semuanya yakin kalau aku mampu... Saat semuanya percaya jika jalan yang aku tempuh itu benar... Saat semua mata tertuju padaku heran... Ini semua hanya untukmu karena kau yang membuat aku terbangun saat aku terjatuh... Kau yang menaburkan asa dalam hatiku... Kau yang menghias senyum kecilku kala aku bersedih... Kau adalah anugrah ter indah yang Allah titipkan untukku...


Sepedaku melaju menuju kota Malang, hujan deras mengguyur kota itu... Dingin kurasankan di seluruh tubuhku namun semua itu tak menghentikanku tuk melajukan sepeda motorku lebih cepat lagi... Tanpa aku sadari aku sudah memasuki kota itu, dari tadi aku hanya melamun terbawa perasaan yang sedih... Saat aku tida dirumahku semuanya berbeda, seakan rumahku gelap, suram tak bercahanya... Sampai malam ini perasaanku sedih karena wajahnya masih mengikutiku... Cintaku selamat tidur, semoga kau selalu berada dalam lindungan Allah dan sehat wal afiyah... Amin... Amin... Ma'al hubbi min daril qolbii...

Nyanyian Cinta-Mu dalam HatiQ

Malam yg indah walau Engkau tak mau

menemuiQ kembali...

Biarlah Kidung Cinta ini ku alunkan tanpa irama Rindu-Mu...

Ku kan menari dalam altar Cinta-Mu dan bersujud dalam mihrab ini hingga Engkau mau menemuiQ..

Biarkan suaraQ sampai di ujung kaki langit dan mencoba mengetuk pintu Arsy dan Kursi-Mu...



Tak pernah puas aku ingin selalu bersua dengan-Mu...

Karena tak ada Obat yg bisa menyembuhkan penyakit RinduQ, kecuali pertemuan denganMu...

Tak peduli walau semua orang mengatakan Aq gila karena Cinta-Mu...

Karena dengan separuh Cinta ini Aq bisa hidup dalam kedamaian kasih-Mu...



Jadikan Cintaq seperti Cinta Quasy kepada Laila Majnun, hingga kematianpun tak bisa memisahkanQ dengan-Mu...

Jadikan semua pandanganQ hanya tertuju pada bayangan-Mu, hingga tak ada satupun yg aku liat kecuali diri-Mu...



Mabukkan aku dengan anggur Cinta-Mu, hingga jiwaQ melayang tak berbatas dalam ketinggian sifat-sifat-Mu...

Jika kesempurnaan itu bisa ku dapat hanya dengan hela nafasQ ini, maka cabutlah RuhQ ini dalam Cinta dan Ridlo-Mu..

Karena tak ada lagi tujuan dalam hidup dan matiQ melainkan hanya pertemuan dengan-Mu...



"Ilahii anta maqshudii waridloka mathlubi, 'athinii mahabbataka wa ma'rifataka..."

Alangkah indahnya nyanyian-Mu ketika memanggilQ... "Ya ayyetuhan nafsul muthma innah, irji'ii ila robbiki rodhiyatan mardhiyyah fatkhulii fii 'ibadii wad hulii jannatii..." Jika sampai waktuQ tak perlu Kau ragu, seduh sedan itu...

Rabu, 06 April 2011

Maaf dan terimakasihku untukmu Ibu

Ibu...

Maafkan Aku, bila Aku belum bisa menjadi anak yang berbakti...

Maafkan Aku, bila Aku tak pernah ada saat kau butuhkan...

Maafkan Aku, jika Aku tidak bisa mnjadi seperti yang kau harapkan...

Maafkan aku atas semua kesalahan yang selalu ku perbuat…



Ibu...

Terimakasih atas Cinta dan Kasih sayangmu yang tulus untukku...

Terimakasih atas Doa yang selalu kau panjatkan untukku...

Terimakasih atas Kesabaranmu yang tak pernah bosan mengajariku...

Terimakasih atas semua Pengorbananmu padaku, mulai aku masih bayi samapai saat ini hingga aku mengeti akan ketulusan Cintamu….



Ibu…

Kau adalah cahaya dalam hidupku…

Kau adalah lentra penerang langkahku…

Kau adalah tempat berpegang saat aku terjatuh…

Kau adalah mimpi indah saat tidur dan bangunku…

Ibu kau adalah segalanya bagiku, karena engkau adalah anugrah terindah dalam hidupku…





Ma'al Hubb,

UmmaQ... Maafkan Aq dan terimakasih...

Senin, 04 April 2011

Rindu


Sepi
Seperti tak ada kebahagiaan di saat2 kesepiaan...
Yang Q Tunggu Tak kunjung datang
Biarlah Rasa RinduQ Hilang bersama waktu

Sepeti ombak yg tak beriak...
Seperti angin yg tak bertiup...
Hampa, bagai hidup di angkasa...
Seperti Kidung yg tak ber-irama...
Seperti melodi yg tak berdawai...

Rindu mengapa kau datang dan pergi bagai Sang Bayu...
Bisa Aq rasakan sesakx namun tak pernah terlihat bayangx...
Rindu kau bagai sembilu yg menusuk Kalbu...

Rindu ini mulai beranjak pergi krn malam telah menjemputQ tuk mnemux...
Kidung cinta itu telah lantunkan oleh bintang2 dan bulan hati itu... Rasa RinduQ mulai melebur bersama dengan Aysan yg datang menyapaQ...

Seperti itu lah jarak menjadi rantai yg mmbelenggu...
Namun buatQ jarak dan waktu ini bukanlah pemisah CintaQ padax, melainkan adalah jembatan Rindu yg syahdu...

Rindu kau buat Aq pilu...
Rindu kau jadikan Aq bianglalamu...
Rindu asaQ akan mu telah menyatu...

Rindu... Rindu... Rindu... Aq Rindu padamu Rindu...

DoaQ untuk Syarifah Khodijah

DoaQ untukmu selalu....
Ya Allah… Persatukan mereka dalam Cinta-Mu…

Jadikan acara Khithbah yang mereka laksanakan, awal yg baik untuk mencari Ridlo-Mu…

Jadikan dia yang terbaik untuknya, yang telah Engaku kirim tuk mendampinginya kelak dalam ikatan pernikahan yg suci…

Rabu, 09 Februari 2011

JADIKAN N.G.I.H.H.U.I-MU BERARTI

JADIKAN N.G.I.H.H.U.I-MU BERARTI

Dari gubuk Phereng hadirmu membekas asa, memberikan arti sebuah kebersamaan…
Di puncak Bukit Bintang, terlintas di benakku huruf-huruf tak bermakna itu, jauh dalam relung jiwaku…
Di pesisir pantai Tanjung Kodok, mulai aku berfikir sebuah kata yang sering di ucapkan sahabat-sahabatku, namun aku hanya bisa diam dan berharap kata itu teruraikan…
Di bawah derasnya curah air Coban Talun, mulai kutemukan arti sahabat dalam kata itu…
“N.G.I.H.U.I” begitu Indah kata itu ku dengar…
Kebersamaan….
Kaih sayang…
Kangen…
Tertawa…
Menangis…
Dalam bingkai persahabatan terangkai kata-kata itu dalam “N.G.I.H.U.I”, kata ini semakin lekat menggores kalbu, melahirkan asa dalam anganku…
Dengan “N.G.I.H.U.I” kami saling mengerti, saling berbagi, mengisi kekurangan dan menyampaikan uneg-uneg di hati yang bahkan tidak terlintas dalam fikiran kami untuk diucapkan…
“N.G.I.H.U.I” mengajari kami arti bahagia dan persahabatan, kebahagiaan itu bukan tertawa, bersenang-senang dan mencari kepuasan lahiriyah saja… Kebahagiaan bukan materi, kebahagian tidak seperti sebagian orang fikirkan…
Sahabat bukan untuk dimengerti tapi coba mengertilah, juga bukan meminta tapi memberi dan berbagi. “N.G.I.H.U.I” aku ingin berbagi hati dengan mu, berbagi semua yang aku miliki. Agar aku bias menggapai mimpi dan menemukan arti…:
“Kebersamaan”                tuk salaing berbagi…
“Kasih sayang”                  tuk menemukan esensi…
“Kangen”                            akan kebersamaan ini…
“Tertawa”                          inilah arti derita…
“Menangis”                       inilah arti bahagia…
Buatlah hidupmu berarti untuk sahabat-sahabatmu, tulislah kebersamaan itu agar suatu saat nanti kau bisa tersenyum bila kau mengingatnya…
Malam boleh berlalu, siang pun boleh pergi, hari berganti bulan, bulan berganti tahun. Hari, bulan, dan tahun semuanya boleh pergi meninggalkanku, tapi kenangan indah ini tetap tersimpan dalam hati…
Lewat coretan ini aku ingin ucapkan satu kata untukmu sahabat-sahabatku “N.G.I.H.U.I” forever
                                                                                                                        Malang, 07-02-2011
                                                                                                                   By. Syarif AS “N.G.I.H.U.I”