Senin, 11 April 2011

Doa yang tidak terkabul



………………………………………………………………………………………………………………………………

“Aku terdiam dalam qu’ud, tertunduk malu pada-Mu

Di ujung mihrob, menghadap-Mu mengharap2 cemas asaku

Tak ada sepatah kata pun terpintal dari mulutku, karena aku malu pada-Mu

Duh… Gusti, bagaiman cara hamba menyuru-Mu

Jika Engkau Maha Tau apa yg aku butuh , bahkan ssuatu yg belum terlintas dihatiku

Duh Gusti…, hanya Engkau tujuanku dan hanyan Ridlo-Mu yg kucari

Berilah hamba ini Cinta-Mu dan pemahaman akan-Mu”

………………………………………………………………………………………………………………………………………


Allah berfirman kepada Nabi Muhammad SAW dalam surat Al-Mu'min : 60, yang artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” ( [1] Yang dimaksud dengan “menyembah-Ku” di sini ialah berdoa kepada-Ku.)



Sudah jelas firman Allah di atas menganjurkan kita untuk selalu berdoa bahkan ketika berdiri, duduk dan ketika kita berbaring dan Allah berjanji akan mengabulkannya. Tetapi, kenyataannya tidak semua yang kita minta di dunia ini dikabulkan Allah SWT. Ada permohonan yang telah bertahun tahun kita panjatkan, baru dikabulkan, dan ada pula doa yang tidak pernah dikabulkan sampai orang itu meninggal dunia. Sebaliknya, ada doa yang hanya sebentar kita mohonkan, lalu dikabulkan.


Sebelum kita mempelajari cara bagaimana agar doa kita dikabulkan oleh Allah SWT, dan apa saja yang menyebabkan doa kita ditolaknya doa. Terlebih dahulu kita harus mengetahui apa arti doa itu sendiri. Doa berasal dari bahasa Arab, dari asal kata “da’aa-yad’uu-du’a an” yang menurut bahasa artinya berdoa, Sedangkan menurut istilah syara' do'a artinya: Memohon atau meminta sesuatu yang bersifat baik dan bermanfaat kepada Allah SWT untuk keselamatan hidup di dunia dan ahirat, rizki yang halal dan keteguhan iman.


Banyak diantara kita yang sering berdoa siang dan malam, namun kita tidak tau apa tujuan dan maksud doa kita, karena kita tidak mengerti apa yang kita mohon kepada Allah SWT. Lalu buat apa kita berdoa memakai bahasa Arab kalau kita tidak mengerti arti dan maksudnya, maka lebih baik berdoa memakai bahasa Indonesia/Jawa saja. Walau pun lebih utama kalau kita bias mengerti bahasa Arab yaitu doa dalam Al Qur’an, maka paling tidak kita harus mengerti maksud dari doa kita. Ada pun tujuan utama kita berdoa kepada Allah SWT adalah: Memohon agar ditetapkan iman dan taqwa, mendapat bimbingan dan petunjuk Allah SWT, selamat dunia dan akhirat, untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT dan meminta perlindungan Allah SWT dari godaan Setan yang terkutuk.

Allah tidak melarang kita berdoa dalam keadaan apapun, namun ada beberapa adab atau tata cara berdoa yang baik. Para alim ulama’ mengajarkan bagaiman cara berdoa yang baik menurut para Nabi dan Rosul serta para ulama’ terdahulu. Mengambil air wudu’, menghadap ke Kiblat / Ka'bah, sebelum berdoa membaca Basmalah, istighfar, hamdalah, kemudian diikuti shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Mengangkat kedua telapak tangan sebelum berdoa dan mengusap muka dengan telapak tangan setelah doa. Melembutkan suara dan tenang saat berdoa, berusaha untuk khusyuk, ikhlas dan serius. Berharap agar doanya diterima Allah SWT, berdoa berulang-ulang di lain waktu untuk menunjukkan keseriusan kita dalam meminta, agar dikabulkan oleh Allah SWT. Setelah berdoa ditutup dengan pujian pada Allah SWT dan shlawat kepada Nabi Muhammad SA, dan di ahiri dengam membaca surat Al Fatiha.




Selain itu ada beberapa hal yang harus kita tinggalkan agar doa kita dikabulkan oleh Allah SWT, karena ini merupakan tolak ukur dikabulkannya doa kita. Sebagai umat Islam yang beriman dan bertakwa kepada Allah maka kita harus melaksanakan perintahnya dan menjahui segala larangannya, karena hal ini juga yang menyebabkan matinya hati dan ditolaknya doa kita oleh Allah SWT. Diantara hal yang harus kita tinggalkan ialah:

1. Kalian mengenal ALLAH SWT. tetapi kalian tidak menunaikan kewajiban-kewajibanya.

2. Kalian membaca Al-Qur’an namun kalian tidak mengamalkannya.

3. Kalian mengaku sebagai musuh syaithon tetapi kalian mengikutinya.

4. Kalian mengaku cinta kepada Rasulullah SAW namun kalian meninggalkan sunnahnya.

5. Kalian mengakui takut neraka namun kalian tidak berhenti di berbuat dosa.

6. Kalianmengakui bahwa kematian itu benar adanya namun kalian tidak bersiap-siap menghadapinya.

7. Kalian mengaku cinta syurga tetapi kalian tidak beramal untuk mendapatkannya.

8. Kalian sibuk melihat keburukan orang lain, dan lupa melihat keburukan diri kalian sendiri.

9. Kalian memakan rezeki dari ALLAH SWT tetapi kalian tidak mensyukurinya.

10. Kalian mengubur mayat-mayat , namun kalian tidak mengambil pelajaran

darinya. (Diambil dari Kitab Tanhibul muslimin)



Kita sering su’udhon (berprasangka buruk) kepada Allah, mengeluh karena merasa doa kita tidak dikabulkan, pada hal kita merasa sering berdoa untuk meminta sesuatu yang kita inginkan. Meminta harta yang banyak seperti rumah, mubil, istri yang cantik dll, tapi kita lupa meminta kepada Allah seseuatu yang bermanfaat untuk kita. Dalam benak kita hanya lintas dunia saja bukan sesuatu yang bias menyelamatkan kita didunia dan ahirat yang menambah kecintaan kita kepada Allah, kita beranggapan kalau nikmat itu hanya berupa harta yang melimpah saja.



Seharusnya kita bertanya kepada diri sendiri kenapa doa kita tidak dikabulkan, munkin karena kita tidak bersyukur pada Allah atau itu tidak baik untuk kita, contah kalau anak kita meminta dibelikan mainan mungkin kita akan langsung membelikanya tapi mainan itu dihilangkannya saat dia bermain dengan teman-temannya dan anak kita meminta untuk dibelikan lagi, dan ke esokan harinya hilang lagi. Apakah kita akan membelikannya kembali…? Memang Allah bukan kita… Allah Maha pemurah lagi Maha penyayang, tapi coba kita renungkan apakah kita sudah bersyukur atas nikmat yang telah Allah diberikan kepada kita, digunakan untuk apa nikmat itu? Nikmat yang telah Allah berikan tidak disyukuri, mata, telinga, mulut, tangan, kaki dan lain –lain. Padahal itu lebih berharga dari harta yang kita pinta.


Dalam sebuah kisah diceritakan, ada seseorang mukmin yang hidup dalam kemiskinan namun orang itu rajin beribadah wajib serta sering berdoa kepada Allah siang-malam untuk

dijadikan orang kaya, karena keluaganya hidup dalam kemiskinan. Namun Allah tidak pernah mengabulkan doanya hingga orang tersebut meninggal duani.

Ketika sampai di padang Mahsyar , tempat berkumpulnya manusia setelah hari kebangkitan yang juga disebut yaumul fazak (hari ketakutan). Maka ditimbanglah amal baik dan buruk orang itu, alakah heran-herannya dia ketika melihat amalnya yang begitu besar setinggi gunung. Lalu orang itu bertanya kepada malaikat “Amal baik siapa ini…?” Malikat menjawab “ini amal baikmu” “Tidak aku tidak empunyai amal sebesar itu” tambahnya, Malaikat menegaskan “itu amal baikmu, Allah telah menjadikan doa-doamu yang tidak dikabulkan di dunia menjadi pahala yang sangat besar di ahirat ini” Lalu dia bersujud kepada Allah mengucapkan sykur, dan orang tersebut masuk surga dengan Rahmat Allah SWT.




Dengan kisah di atas kita tidak perlu takut doa kita tidak dikabulkan oleh Allah, karena semua doa pasti dikabulkan. Mamun ada doa yang dikabulkan seketika itu disaat ia berdoa, ada doa yang dikabulkan beberapa waktu setelah ia berdoa (Sehari, semigu, sebulan dan setahun kemudian) dan ada doa yang tidak dikabulkan di dunia, melainkan dikabulakan kelak di ahirat sebagai pahala yang sangat besar.

Dan kita berharap kepada Allah agar kita dijadikan orang yang selalu bersyukur, dan sentiasa berdoa kepada Allah dalam keadaan apapun… Amin… Amin… Ya Robaala Alamin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar